LDC: Pencetak Budaya Juara

Doc. Istimewa


Law Debate Community (LDC) Fakuktas Syariah dan Hukum (FSH), baru-baru ini telah menyabet trofi juara 1 yang kesekian kalinya. Kali ini dalam ajang perlombaan Debat Hukum Mahasiswa Se-Jawa Timur yang diadakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Ponorogo, Jumat, (26/04).



Ajang Syariah Festival tersebut, juga diikuti berbagai kampus ternwma di Jawa Timur. Di antaranya Universitas Trunojoyo, UIN Malang, UNITOMO Surabaya, IAIN Jember, UNMU Ponorogo, IAIN Ponorogo, UNIDA Gontor dan UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.



Banyak problem yang dihadapi tim LDC dalam perlombaan kali ini, salah satunya adalah ketika komposisi tim masih sering berganti, serta masalah teknis dan beberapa masalah lain yang sempat mempengaruhi kesiapan tim.





Hingga akhirnya, perwakilan tim yang terpilih adalah Rois Fadzi Ahmad Ravi (HPI-Semester 6) selaku kapten dalam tim ini, Yogo Risnandri (HPI-Semester 6), dan Khusnul Khotimah (HK-Semester 4).


"Tak berhenti sampai di situ, kesulitan nyatanya masih ada, mulai dari persiapan mosi yang sangat singkat yaitu h-7 bahkan menjelang keberangkatan ada 2 mosi dari 8 mosi yang belum terselesaikan sama sekali," tutur Yogo.


Gelar juara yang didapat tim LDC tentu melalui proses yang berliku-liku. Mulai dari atmosfer perlombaan, hingga komposisi tim dari universitas lain yang merupakan orang-orang terbaik dan sudah malang melintang di dunia perdebatan.


"Untuk komposisi tim sendiri saya sudah pernah beberapa kali bertemu, di debat yang di adakan di UIN Malang kemarin, di IAIT Kediri, bahkan debat MK di Manado. Jadi, dari segi kualitas mereka adalah orang yang cukup berpengalaman," jelas yogo.


Yogo menceritakan kepada crew Arrisalah, bahwa tantangan awal ada pada babak penyisihan yang disandingkan dengan UIN Malang dan berujung kekalahan. Namun, karena UINSA masuk runner-up jadi UINSA masuk semi final.


Di semifinal LDC dipertemukan dengan IAIN Jember dan berhasil lolos. Kemudian pada babak final UINSA kembali re-match dengan UIN malang.


Karena tidak ingin mengulangi kejadian yang sama dalam pertemuan sebelumnya. Maka strategi, trik dan tips terus dimaksimalkan, hingga akhirnya UINSA berhasil menyabet juara 1.


Tak ada perjuangan yang berhasil jika tak ada faktor pendorong. Faizur Rohman selaku Pembina LDC, Bagus, Abu, dan Ulil selaku senior dan pelatih yang telah meluangakan waktu dan tenaga untuk mendampingi tim LDC.


"UINSA punya nama tersendiri di tingkat regional maupun nasional, jadi untuk junior tolong pertahankan budaya juara ini. Karena saya sendiri nantinya akan disibukkan dengan tugas akhir. Jadi, sebagai regenerasi diharapkan teman-teman terus semangat dan kompak agar nantinya akan ada generasi yang baik untuk mempertahankan prestasi ini bahkan lebih baik daripada prestasi sekarang. Ada debat Mahkamah Konstitusi saya harap teman-teman mampu memberikan yang terbaik. Karena kita tidak kalah dengan universitas umum lainnya.” pesan Yogo kepada segenas mahasiswa UINSA.


Seperti jargonnya "Semangat Berprestasi", semoga mahasiswa UINSA khususnya FSH untuk terus semangat mengharumkan nama almamater kampus. (Ima)
 

0 Komentar