Tergerak Ingin Merintis Jiu Jitsu di UINSA Setelah Borong Prestasi di Ajang Kejurnas IJUKAI

 


(Dokumentasi Ryszard Ken Juara III Umum KEJURNAS IJUKAI 2022)

Ryszard Ken Sakti adalah seorang mahasiswa prodi Ilmu Hukum yang telah cukup lama menggeluti salah satu bela diri dari Jepang, yakni Jiu Jitsu. Ia akrab dipanggil Ken, anak sulung dari 3 bersaudara.

Perjalanannya untuk sampai di titik ini tidaklah mudah. Latihannya sempat terhenti hampir kurang lebih selama 10 tahun. Ia memulainya bersama bapak yang sekaligus menjadi pelatihnya semasa duduk di bangku kelas 3 SD. Hingga bapaknya memutuskan untuk pindah kerja di luar pulau, sehingga Ken tidak dapat berlatih bersamanya lagi dalam waktu yang cukup lama.

Selama berada di masa vakum itu, ia berusaha menikmati apa yang tampak dan mencari sesuatu yang baru. Minatnya dalam bidang olahraga tidaklah surut meski latihan Jiu Jitsu nya terhenti. Menginjak kelas 1 SMA, ia tertarik pada olahraga panahan, “Untuk membangkitkan minat memang banting setir, dari olahraga panahan saya dulu masuk UINSA jalur mandiri prestasi panahan,” ucap Ken pada jurnalis Ar Risalah.

Namun, ternyata perjalanan di panahan juga tak semulus harapannya. Bisa dikatakan ia sempat kecewa dengan hasil yang kurang memuaskan dari panahan.

“Seperti Juanda Open, saya mesti di bawah banget skornya dan pasti urutan 10 ke bawah dari hampir 100 orang. Padahal sudah latihan selama kurang lebih 4 tahun,” tutur Ken.

Memasuki jenjang pendidikan di dunia perkuliahan, setelah bapaknya pensiun dan mendirikan sebuah kantor advokat, mereka memulai kembali untuk berlatih Jiu Jitsu. Turut bergabung pula mewakili Surabaya dengan IJUKAI (Indonesian Jiu Jitsu Kai). Kurang lebih sudah 20 orang bergabung di klub miliknya.

Hingga pada Sabtu, 27 Agustus 2022 dari Surabaya ke Bandung, Ken turut dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) IJUKAI, walaupun telah cukup lama ia berhenti rasanya untuk memulai kembali ia tak ragu. Pun, ketika ia merasa jika di panahan ia sudah terantuk.

Ken mewakili Surabaya turut dalam 2 jenis lomba sekaligus dalam Jiu Jitsu, yakni fighting dan newaza.

(Dokumentasi Ryszard Ken Juara 3 Fighting Berat 55 kg)

“Kebetulan yang Surabaya cuman saya aja,”

“Dan, Alhamdulillah mendapat Juara II perak kategori Newaza, Juara III perunggu kategori Fighting, dan Juara III piala kategori umum,” jelas Ken.

Memiliki prestasi non-akademik walaupun di luar kampus menjadi hal yang membanggakan. Saat ini di UINSA sendiri belum ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jiu Jitsu di UINSA. Namun, setelah mengetahui bahwa ada salah satu mahasiswa yang memiliki prestasi membanggakan, pihak kampus memberikan apresiasi pada Ken.

“Semoga nanti UINSA makin berprestasi di semua bidang akademik atau non akademik dan mungkin ke depannya semoga ada UKM Jiu Jitsu oleh kami alias saya,” harap Ken.

Tentu kesempatan ini harusnya dapat menjadi peluang bagi universitas agar semakin berinovatif dalam mengembangkan SDM, terlebih mahasiswanya yang memiliki potensi dan bakat. Pun, ketika didapati mahasiswa yang berprestasi di luar kampus, diharap pihak kampus dapat memberikan apresiasi sebab bagaimanapun ia menyandang nama sebagai mahasiswa UINSA. (Caca)

0 Komentar