Rabu (05/12)
telah berlangsung Kongres Besar Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (KBM-FSH). Pada tahun ini acara tersebut mengusung tema
“Membumikan Nilai Demokrasi Demi Terwujudnya Pemimpin yang Sejati.”
KBM-FSH
sendiri merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F). Acara ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyepakati
berbagai aturan terkait organisasi mahasiswa di lingkungan FSH, diantaranya
meliputi Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), Komisi Pemilu Raya Mahasiswa Distrik (Kopurwadi), dan Tata Laksana Kerja Organisasi FSH.
Menurut
penuturan Ilham Maulana, selaku ketua SEMA FSH, acara ini dimaksudkan untuk
mengatur pelaksanaan organisasi mahasiswa di lingkungan FSH, selain itu juga
membahas mengenai revisi UU Organisasi Mahasiswa.
“KBM-FSH ini nantinya akan membahas terkait revisi UU Organisasi Mahasiswa pada masa
jabatan 2018/2019” ujar mahasiswa
prodi Hukum Keluarga tersebut.
Acara
yang dilaksanakan di aula lantai 4 FSH ini dihadiri oleh
perwakilan SEMA, DEMA, HMJ, UKM/UKK, dan perwakilan mahasiswa lainnya. Selain itu, hadir pula Wakil
Dekan III FSH, Fajruddin Fatwa.
Dalam sambutannya, Beliau
berharap agar seluruh peserta dapat sportif, sopan dan santun sehingga acara
dapat berjalan dengan lancar. “Isi kepala kita memang tidak sama, tapi kita
punya satu tujuan yang sama, kepentingan kita mungkin saja berbeda-beda, tapi
yakinlah kita ditempat yang sama, selain perbedaan, selain keberagaman pastikan
anda tetap bersaudara dan satu tujuan” ujar pria yang akrab disapa Pak Fajar
tersebut.
Dalam
pelaksanaan KBM-FSH tahun ini sidang dilaksanakan sebanyak enam kali, yakni terdiri
dari sidang pleno tata tertib KBM-FSH, sidang AD/ART, sidang tata laksana
organisasi, sidang GBHO, distribusi DPP, dan rancangan UU Kopurwadi.
Selain itu, dalam pelaksanaan KBM-FSH tahun ini
peserta yang hadir dibagi menjadi dua kategori, yakni peserta penuh dan peserta
peninjau. Karena kurangnya penjelasan mengenai
kriteria peserta, menyebabkan peserta kebingungan untuk menentukan tempat
duduknya, hal ini turut memicu
beberapa argumen dari peserta
dalam
pembahasan rancangan tata tertib KBM-FSH.
Pelaksanaan KBM-FSH tahun ini juga sempat terjadi
ketegangan karena ada beberapa perbedaan pendapat dalam pembahasan bab-bab
rapat pleno. Hujan interupsi tidak dapat terelakkan dan terjadi adu argumen
dari para peserta, baik peserta penuh maupun peserta peninjau.
Para peserta juga mengeluhkan minimnya sosialisasi dan
kurangnya persiapan oleh panitia pelaksana KBM-FSH. Kendati demikian,
ketegangan tersebut bisa teratasi dan acara berlangsung lancar hingga akhir
acara ditutup tepat pukul 16.00 WIB. Diharapkan kedepannya hasil yang telah
disepakati dalam kongres tersebut bisa dilaksanakan dengan baik demi mewujudkan
FSH yang lebih baik. (ain/him/khs)
0 Komentar