Lahirnya Kematian: Pentas Tunggal Teater Q Menyambut Anggota Baru

 

Pentas Tunggal Teater Q di Auditorium UINSA A. Yani | Foto: Dokumentasi Arrisalah

Arrisalah— Jumat, (23/08/24) Sebagai bentuk penyambutan untuk kedatangan mahasiswa baru, UKM Teater Q menggelar pentas tunggal yang diadakan di Auditorium pada Jum'at (23/08/24). Acara yang dimulai pukul 19.15 ini turut menyuguhkan penampilan tari tradisional, pembacaan puisi dan atraksi perkusi. 

Pentas tunggal yang mengangkat judul "Lahirnya Kematian" adalah naskah adaptasi dari Mas Yusril Ihza. Isi naskah ini menjelaskan tentang lahirnya kematian yang dimulai ketika kemampuan berfikir seseorang itu mati. Apalagi seorang sarjana yang tidak menggunakan akal sehat dan justru mengedepankan nafsu birahinya.  Selebihnya kematian yang dimaksud juga mempunyai berbagai penafsiran yang beragam. 

Dalam pertunjukan pentas ini juga menyinggung tentang isu transgender yang dengan segala upayanya berusaha mengubah kodrat demi memenuhi keinginan semata. Inilah maksud dari tema Lahirnya Kematian. 

Mengenai Penentuan tema dijelaskan oleh Azam, selaku Sutradara perlu waktu satu bulan lebih untuk menguatkan karakter para pemain yang sebelumnya pemilihan tokoh dipilih melaui proses penunjukan. Pentas ini juga turut dihadiri berbagai UKM Teater  diantaranya Teater Panca dari Bali. 

Dijelaskan oleh Rico selaku pimpinan produksi bahwa lewat kesenian inilah cara mengekspresikan diri bisa dilakukan. 

"Kita bisa melakukan demo dengan cara kita yaitu dengan kesenian, mahasiswa lain dengan turun ke jalan, kami dengan cara kami sendiri." ujar Rico.

Selain itu juga Rico mengungkapkan beberapa kendala yang ditemuinya yaitu adanya beberapa kesalahan teknis dan kesulitan akses masuk tamu yang datang dikarenakan penjagaan yang ketat oleh satpam UINSA. 

Pentas seni di akhiri dengan sesi sarasehan dengan diskusi antar pegiat seni. Di akhir sesi acara, Ahli Budayawan Mahdi betjak juga memberikan apresiasi yang luar biasa. 

"Ada kematian yang dilahirkan di luar sana, di gedung DPR. Dengan berbagai aksi penolakan oleh masyarakat" ujar Mahdi.(Riska, Izza, Elly)


Editor: Alfian


0 Komentar