Kisruh Pertandingan Perempat Final Futsal Dies Natalis FSH UINSA: HTN vs HKI

Ricuh dalam Pertandingan HKI Vs. HTN
Ricuh dalam Pertandingan HKI Vs. HTN | Sumber: Dokumentasi Panitia Dies Natalis FSH

Pertandingan Perempat Final Lomba Futsal Dies Natalis Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UINSA 2024 antara Tim Futsal Hukum Tata Negara (HTN) melawan Tim Futsal Hukum Keluarga Islam (HKI) berlangsung dengan ketegangan tinggi karena adanya konflik di antara pemain dan wasit. 

Pertandingan yang dimulai pukul 16.00 WIB di lapangan futsal belakang FSH ini diwarnai oleh keputusan wasit yang dianggap tidak adil, sehingga menciptakan ketidakpuasan di kalangan pemain maupun suporter Tim Futsal HTN. Konflik terjadi karena dugaan kurang adilnya wasit dalam pertandingan. 

Pada babak pertama, salah satu wasit meninggalkan lapangan dengan alasan sedang lelah tanpa adanya wasit pengganti. Sehingga saat adanya corner dan teckle bagi wasit tidak memutus sebagai pelanggaran.

Baye (nama samaran), salah satu wasit pertandingan, menjelaskan bahwa masalah utama muncul ketika hanya satu wasit yang bertugas di awal pertandingan. 

"Awalnya wasitnya cuma satu, jadinya bingung antara sisi kanan sama sisi kiri. Akibatnya, sering terjadi miss komunikasi. terus babak kedua bisa kembali memakai dua wasit namun masih sulit mengadili disaat ada pelanggaran dan juga dari supporter terus memanasi sehingga kita tidak fokus pada babak terakhir," ungkap Baye. 

Masalah tetap berlanjut, Baye mengatakan bahwa banyak pemain yang tidak dapat membedakan antara pelanggaran dan bukan pelanggaran, serta suporter yang turut memperkeruh suasana.

Anggapan Kerugian Tim Futsal HTN Berasal dari Wasit

Pihak HTN merasa dirugikan dengan mengklaim bahwa empat atau lima tackle yang dilakukan oleh pemain HKI seharusnya diangap sebagai pelanggaran. 

Shihab, salah satu supporter HTN, menjelaskan kronologi ketegangan yang terjadi. 

"Aku bilang ke wasit, 'ayo sit seng nggenah’ (ayo sit yang serius), dan dia malah nyawang aku (malah natap aku). 

Lapo (Kenapa)?” ujarnya (red. wasit), situasi udah mulai panas sampai cekcok. Akhirnya (red. wasit) bilang “ayo berantem aja” terus aku iyain aja," terang Shihab pada jurnalis Arrisalah.

Ia menambahkan bahwa wasit menyuruhnya untuk berkelahi di luar lapangan, yang berujung pada insiden fisik setelah pertandingan. 

“Dia nawarin berantem pake celurit, aku tantang balik pakai tangan kosong aja kalo berani. Selesai pertandingan aku bilang “ayok cak nang njobo (ayo mas di luar)” terus saat aku jalan hadap belakangnya tiba-tiba langsung dihantam."

Setelah kejadian penghantaman itu, timbul reaksi dari para suporter dan pemain yang menganggap tindakan tersebut arogan dan pertandingan menjadi ricuh.

HKI Diuntungkan dari Babak Pertandingan

Adanya konflik tadi secara tidak langsung menguntungkan Tim Futsal HKI menurut G, salah satu suporter dari HKI yang tidak berkenan disebut namanya.

"Pertandingan tadi memang agak panas yaa, terbawa emosi juga. Jadi putusan wasit bagi sebagian orang ada yang kurang lah. Tapi kami dari Tim HKI akan fokus pada tim kami, semua tergantung keputusan wasit. Kami serahkan semuanya ke wasit," terang G pada jurnalis Arrisalah.

Meskipun ada beberapa pihak yang menduga terkait Tim Futsal HKI telah main belakang dengan wasit, menurut pengakuan suporter tersebut tidak ditemukan jawaban yang dapat memastikan adanya kecurangan.

Bale (nama samaran), Official HTN, memberikan tanggapannya terhadap keputusan wasit yang dianggap merugikan timnya. 

"Pemain HKI sudah profesional, tapi keputusan wasit beberapa kali memang merugikan kami. Corner dan pelanggaran yang dilakukan pemain HKI tidak dianggap, sedangkan kami yang melakukan kesalahan yang sama dianggap sebagai pelanggaran, kecewa sih kecewa namun teman-teman sudah berjuang dengan baik," jelas Bale. 

Ketegangan di lapangan menunjukkan betapa pentingnya peran wasit dalam menjaga keadilan dalam sebuah pertandingan. Diharapkan ke depannya, pelaksanan pertandingan dapat dilakukan dengan lebih baik agar konflik serupa tidak terulang. (Muhamad Irsyad Hanafi)

Editor: Tivani, Caca


0 Komentar