![]() |
Wisuda ke-110 UINSA di Gedung Sport Center | Foto: Dokumentasi Arrisalah |
Arrisalah—Minggu, (02/02/2025), UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar Sidang Terbuka Senat Akademik ke-110 gelombang tiga tahun akademik 2024/2025 di Gedung Sport Center, UIN Sunan Ampel JL. A. Yani, Surabaya. Acara ini menjadi momen istimewa bagi 620 wisudawan, khususnya dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Kesehatan, serta Fakultas Syariah dan Hukum. Fakultas Syariah dan Hukum sendiri menempati posisi kedua sebagai fakultas dengan jumlah wisudawan terbanyak, yakni 216 lulusan dari berbagai program studi, termasuk Hukum Tatanegara (Siyasah), Hukum Keluarga Islam (Ahwal Al Syakhsiyah), Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah), Ilmu Falak, Perbandingan Madzhab, Hukum Pidana Islam (Jinayah), dan Hukum.
Acara yang dimulai pukul 07.30 WIB ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UINSA, dihadiri oleh rektor, dekan, dosen, serta para wali wisudawan. Menurut Ahmad Firdausi, Kepala Bagian Akademik UINSA, wisuda kali ini dikemas lebih spesial dengan sentuhan hiburan, seperti penampilan band Tendos dan stand-up comedy yang membuat suasana lebih santai tanpa meninggalkan esensi formalnya. Meskipun ada beberapa kendala, seperti keterlambatan beberapa wisudawan, acara tetap berlangsung dengan lancar dan khidmat. Firdausi menambahkan bahwa ke depannya, evaluasi akan dilakukan agar kedisiplinan waktu dapat lebih diperhatikan.
Salah satu wisudawan yang mencuri perhatian dalam acara ini adalah Agung Tri Wicaksono, S.H., lulusan terbaik akademik dan non-akademik dari Program Studi Hukum Tatanegara. Ia membagikan rahasia suksesnya, yang sejalan dengan pesan rektor bahwa "seorang tergantung pada lingkup pertemannya." Agung menekankan pentingnya memilih lingkungan pertemanan yang mendukung, aktif mengikuti lomba-lomba, serta terlibat dalam organisasi dimana ia waktu semester 5 langsung gabung 3 organisasi yang membantunya dalam mengembangkan jaringan relasi, mendapatkan pengetahuan baru, dan bahkan menemukan judul skripsi lebih awal.
Baginya, dua kutipan menjadi prinsip dalam menjalani hidup. Yang pertama, dari Sutan Sjahrir: "Hidup yang tak pernah dipertaruhkan, tak dapat dimenangkan." Kutipan ini mengajarkannya untuk selalu berusaha dan berkorban. Prinsip keduanya adalah berkomitmen untuk selalu melakukan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh, dengan minim kesalahan atau zero mistake. Dengan prinsip tersebut, Agung membuktikan bahwa kerja keras dan konsistensi adalah kunci dalam meraih prestasi terbaik.
Di akhir acara, Rektor UINSA Prof Akh. Muzakki, M.Ag,Grad.Dip.SEA,M.Phil, Ph.D menyampaikan pesan penting kepada para wisudawan agar bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial. "Akhlak kita ditentukan oleh apa yang kita unggah di media sosial," ujarnya. Pesan ini menjadi pengingat bahwa di era digital, rekam jejak seseorang di dunia maya bisa menjadi cerminan diri dan berpengaruh dalam kehidupan profesional maupun sosial.(Irfan, Yanti)
Editor: Ella
0 Komentar