Semangat Gema: Mahasiswa Baru dengan Kekurangan yang Tak Kurang Sedikitpun Semangatnya

Arrisalah.Newsroom. Namanya Gema Febriansyah, ia adalah salah seorang Calon Mahasiswa Baru (Camaba) UINSA dari Fakultas Adab dan Humaniora. Gema yang lahir di Surabaya ini, dilahirkan dengan kondisi yang kurang sempurna. Gema tidak sama dengan teman-teman lainnya, Mahasiswa yang terlihat ceria saat pertama ditemui oleh Arrisalah, mengidap tuna daksa sedari kecil. Namun kekurangan itu tak menjadikannya pribadi yang lemah. Justru sebaliknya, dia malah selalu semangat dan percaya diri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa terlihat ketika dia begitu antusias mengikuti rangkaian acara demi acara Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) meskipun dengan kondisinya yang harus duduk di kursi roda.

Gema mengidap kelumpuhan fungsi saraf motorik, atau yang dalam istilah medis disebut dengan celebral palsy sejak dari lahir. Akibat penyakit tersebut sistem motoriknya terganggu mulai dari telinga, mulut, hingga mata. Ketika dia dilahirkan, dokter memperkirakan usia Gema tidak akan bertahan lama akibat penyakitnya tersebut. Namun rupanya Tuhan berkata lain, hingga saat ini Gema masih sehat sekalipun harus mengalami kelumpuhan.

Menurut penjelasan Ibundanya yang selalu mendampinginya, Dia baru bisa merangkak pada usia 3- 4 tahun dan baru bisa bicara pada usia 6 tahun. Sejak SD gema tidak pernah mendapatkan pelajaran secara intensif hanya mendapatkan tambahan pelajaran melalui kakakknya. Meskipun dalam kondisi demikian, Gema tidak patah semangat dalam mencari ilmu.

“Dengan kemajuan yang seperti itu, saya sebagai ibu jadi punya harapan untuk menyekolahkan bahkan sampai menguliahkan gema dan gema juga antusias dan semangat”.ujar Ibunda Gema saat diwawancarai crew Arrisalah.

Ketika ditanya mengenai motivasi mengikuti acara PBAK ini, dia mengungkapkan bahwa dirinya ingin menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik berhak memiliki pengalaman yang sama seperti yang teman-temannya rasakan. Selain itu, dia juga berharap bisa menambah pertemanan dan bergaul dengan teman-teman lainnya.

Motivasi gema dalam mengikuti PBAK ini dengan keterbatasan fisiknya supaya mendapatkan pengalaman dan bisa lebih kenal juga bergaul dengan mahasiswa yang lain. Pesan dari gema untuk mahasiswa yang lain,

“Dengan adanya saya berpartisipasi dalam PBAK ini, saya harap bisa membuat teman-teman mahasiswa baru yang lain jadi lebih bersemangat dan giat untuk belajar dan mencari ilmu. Karena jika saya sendiri dengan berbagai kekurangan sampai saat ini masih mampu melangkah. Pasti kalian juga bisa” ujar Camaba asal Kota Pahlawan ini.

Ibunda Gema juga menitipkan pesan kepada rektorat maupun fakultas, khususnya kepada para tenaga pendidik agar bekerja sama dan sudi membantu Mahasiswa yang memiliki keterbatasan fisik seperti Gema selama menimba ilmu di kampus UINSA.
pewarta: Rizal/Zuliana
editor : Rokib

0 Komentar