Di Balik Proporsi Perpustakaan FSH


Arrisalah Newsroom - Keberadaan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) sampai sekarang masih belum mendapat kejelasan. Ke-vacuman dari perpustakaan FSH ini dimulai sejak semester genap tahun 2018. Ruangan yang dulu digunakan sebagai ruang baca atau sering disebut perpus, sekarang berganti wajah menjadi ruangan dosen Kepala Program Studi (Kaprodi) dan Sekretaris Program Studi (Sekprodi).

Beragam pertanyaan mengenai urgensi dari perpustakaan FSH bermunculan dikalang mahasiswa. Salah satunya pertanyaan dimanakah perpustakaan FSH sekarang? Padahal posisi perpustakaan ini sejajar dengan proporsi untuk menunjang proses perkuliahan bagi mahasiswa FSH, salah satunya yaitu dengan terfasilitasinya ruang bacaan yang terdapat pada fakultas. Ini sebagaimana pendapat DY salah satu mahasiswi semester 3 prodi Hukum Keluarga (HK).

“Perpus fakultas  bagi proses perkuliahan, khususnya dalam menunjang referensi tugas mahasiswa itu sangat penting. Terutama pada mata kuliah hukum dimana pada perpustakaan induk sering kali judul yang dicari bahkan tidak tersedia.” Ujar mahasiswi yang enggan disebutkan namanya.

Hal sama juga diungkapkan oleh salah satu mahasiswa semester 5, “Menurut saya sangat disayangkan atas ditutupnya perpustakaan FSH. Perpustakaan ini banyak manfaatnya bagi kelancaran tugas mahasiswa, yaitu pertama jaraknya deket sama gedung fakultas, apabila kita mendapatkan tugas mata kuliah memudahkan kita untuk mencari buku. Kemudian buku yang disediakan itu cakupannya cukup luas terutama menyangkut tentang hukum.

Sebelumnya crew arrisalah telah mencari informasi terkait penutupuan perpustakaan FSH sebelum beralih fungsi menjadi ruangan Kaprodi dan Sekprodi. Di mana data yang didapat salah satu sebab ditutupnya perpustakaan FSH ini dikarenakan tidak adanya petugas penjaga. Hal ini juga dituturkan Kepala Bagian Umum FSH, “Untuk saat ini, memang kendala dari vacumnya perpus fakultas ialah belum ada petugas penjaganya, kami masih berusaha untuk mencari karyawan dan mendiskusikannya lagi dengan pihak-pihak tinggi fakultas”.

Sekarang ini pihak bagian umum FSH masih mencari adanya relawan sebagai petugas penjaga perpustakaan. Selain itu terdapat rencana bahwa, “Perpus fakultas diaktifkan lagi pada semester depan, memasuki tahun depan 2019, yang berlokasi di gedung C FSH atau di gedung FPK lantai satu,” tutur Fajrudin Fatwa selaku Wadek III FSH.

Di lihat dari ke-efisien dan penempatan lokasi perpus fakultas yang sudah direncanakan nantinya dirasa kurang strategis bagi beberapa mahasiswa. “Kalau masalah tempat tidak masalah di manapun lokasinya, namun sangat startegis bagi mahasiswa apabila perpuskaan fakultas dijadikan satu di gedung A,” ungkap DY mahasiswi semester 3.

Mahasiswi ini juga berharap supaya perpustakaan FSH segera dibuka. “Saya harap perpustkaan fakultas nantinya segera dibuka, selain untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam mengerjakan tugas matakuliah juga diperpustakaan fakultas dari sisi referensi mengenai hukum, saya rasa lebih lengkap dari pada buku yang terdapat pada perpustakaan induk.” Ujarnya.

Tentunya dengan pengaktifan kembali oprasional perpustakaan FSH tidak sekedar diaktifkan saja. Rencananya terdapat beberapa hal baru yang akan dikembangkan dan diperbaiki. Pertama, yaitu dari lokasi dan katalogisasi dalam sisitem peminjaman. Kedua, penjaga sesuai jam kerja. Ketiga, dilayani oleh teman sendiri, Keempat, nantinya di dalam perpustakaan FSH juga disediakan meja untuk para mahasiswa melakukan diskusi.

Merujuk point ketiga, yang dimaksud dilayani oleh teman sendiri dikutiip dari ungkapan Wadek III yang menyatakan, “Rencananya saya akan mempercayakan kepada  LDC (Law Debat Community), KPS (Komunitas Peradilan Semu), dan perwakilan dari (UKM) Unit Kegiatan Mahasiswa atau UKK (Unit Kegiatan Khusus) lainya yang mau menjadi Voluntair (sukarelawan) penjaga perpustakaan fakultas.Tegasnya. Selain itu Wadek III juga menyampaikan siapa saja yang ingin menjadi voluntair syaratnya ialah jujur, ramah, dan tentunya berkomitmen.

Mengenai tindak lanjut atas kapan dibukanya atau aktifnya oprasional bagi perpustakaan FSH, pihak fakultas masih belum bisa memberikan pernyataan secara pasti kapan perpustakaan FSH dioperasikan dan diaktifkan kembali. Hal itu dikarenakan masih terdapat beberapa alasan  yang menjadi kendala selain kurangnya petugas penjaga perpus fakultas. Yaitu, pertama adanya migrasi besar-besaran, maksudnya ialah perpindahan dari ruang dosen ke ruangan yang dulunya menjadi perpustakaan fakultas. Kedua, barunya pergantian jajaran birokrasi fakultas. (nia/mel/usi)

0 Komentar