24 Kali 5: Waktu DPRD JATIM Harus Sampaikan Tuntutan Massa Aksi Ke DPR RI

(Doc. Istimewa)

Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Kekuatan Sipil menggelar aksi di DPRD JATIM (26/9) pukul 13.00 WIB. Bagi kalangan mahasiswa, mereka berkumpul di kampus masing-masing untuk menggerakkan massa aksinya. Aksi yang dinamai #SurabayaMenggugat terebut menjadi trending di media sosial, khususnya di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Para demonstran menuntut pernyataan sikap DPR RI terhadap munculnya beberapa rancangan undang-undang pada Sidang Paripurna.

Massa aksi juga sempat mendesak pihak keamanan yang berasal dari kepolisian untuk membukakan gerbang DPRD JATIM. Desakan tersebut dilakukan karena pada awalnya keinginan mereka untuk bertemu langsung dengan Ketua DPRD JATIM tidak terpenuhi.

(Doc. Arrisalah)

Tepat pukul 15.50 WIB, Ketua DPRD JATIM sementara yakni Kusnadi, menemui massa aksi #SurabayaMenggugat bersama beberapa mahasiswa. Sebelumnya, ia sempat menyapa demonstran bersama Wakil Ketua DPRD JATIM, Sahat Tua Simanjuntak dengan melakukan penandatanganan pernyataan sikap mereka. Namun, kembali memasuki kantor DPRD JATIM karena massa menuntut adanya materai guna legalitas yang semestinya.

Setelah ditandatangani dan dibacakan, Faiz mahasiswa Teknik Mesin ITS selaku perwakilan mahasiswa, menyampaikan kegelisahannya apabila pernyataan sikap terhadap tuntutan tersebut tidak disampaikan ke DPR RI. Memberkuat argument Faiz, salah satu massa aksi mengatakan, “Saya minta tolong kepada bapak, agar tidak memberi jawaban ‘menerima’. Hal ini karena, jawaban ‘menerima’ merupakan jawaban politik. Kami tidak ingin nantinya surat pernyataan ini hanya akan disimpan di laci,” Ujarnya.

“Kamu menyampaikan sikap, bahwa hal ini akan kami teruskan. Kami berharap, kita bersama-sama menjaga JATIM menjadi tempat yang nyaman,” harap Kusnadi. Menyepakati terkait hal tersebut, massa aksi memberi waktu 24 kali 5 atau sama dengan 5 hari untuk DPRD JATIM menyampaikan surat pernyataan tersebut. Sekitar pukul 16.30 WIB, massa aksi membubarkan barisan setelah DPRD masuk pasca keluar dan membacakan penyikapan mereka terkait tuntutan yang diajukan.

(Doc. Arrisalah)

Banyak hal yang menarik dari aksi kali ini. Di sela-sela orasi demonstrasi #SurabayaMenggugat, muncul aksi lain dari beberapa kelompok yang justru melakukan hal yang lain daripada hanya sekedar berorasi dan menyuarakan aspirasi. Beberapa volunteer dan mahasiswa juga turut memungut sampah yang tersebar di lokasi. Hal ini bukan dilakukan tanpa sebab, melainkan keinginan mereka agar aksi demonstrasi dapat tetap berjalan secara kondusif dan terhindar dari penumpukan sampah. Begitu pula saat adzan berkumandang, sejumlah massa demonstrasi juga menyempatkan untuk melakukan ibada di masjid yang berada di sebrang gedung DPRD JATIM. (Fal, Fat, Lex, Vio)

Penulis: Naufal, Fatma, Alex, Alviona
Editor: Tiyaz

0 Komentar