Apakabar Maklumat Mahasiswa FSH?


(Dok. Istimewa)

Surat Maklumat Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum yang telah dikeluarkan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya (Dema FSH UINSA), tiga hari yang lalu untuk menyikapi Surat Edaran No. 400 Tahun 2020, dirasa belum sepenuhnya mendapat respon yang memuaskan. Pelemparan surat tersebut kepada pihak Dekanat dan Dosen selaku civitas akademika yang berisi enam tuntutan, aspirasi, dan keluhan mahasiswa FSH, dilakukan karena perkuliahan dengan sistem daring dirasa membingungkan dan kurang efektif. (Baca juga: http://www.arrisalahpers.com/2020/03/kuliah-online-tidak-efektif-dema.html)

Kru Arrisalah mencoba mengonfirmasi kembali kepada pihak Dema selaku pembuat maklumat, “Dari jajaran Dekanat yang memberikan respon hanya Wakil Dekan (Wadek) II dan III. Kepala Bagian Akademik hanya memberikan konfirmasi, bahwasannya akan dikomunikasikan ke pihak Dekanat, namun, Dekan dan Wadek I tidak memberikan jawaban. Wadek III mendukung untuk sistem diperbaiki, sedangkan Wadek II memberikan solusi adanya kuota gratis melalui link yang akan dibagikan,” pungkas Fahmi selaku ketua Dema FSH. Dari keterangan Fahmi lebih lanjut, Dekan FSH dan Wadek I hanya membaca pesan WhatsApp tanpa adanya respon dari keduanya.

(Dok. Istimewa)

Permasalahan yang paling dikeluhkan oleh mahasiswa FSH adalah ketidakefisiennya sistem kuliah daring, salah satu alasannya adalah sinyal dan kuota internet. Suqiyah Musyafa’ah, selaku Wadek II memberikan solusi kepada mahasiswa dengan disediakannya kuota internet gratis melalui provider Indosat Ooredoo sebesar 30 GB yang dalam hal ini juga disetujui oleh Wadek III, Fajruddin Fatwa.

Syaif mahasiswa prodi Hukum Tata Negara semester 2 menyatakan, bahwa sistem perkuliahan daring yang sedang dilakukannya sangat membingungkan dan ia merasa tidak ada tindakan yang tegas dari Dekan untuk memperbaiki dan memperjelas sistem perkuliahan. Begitu juga yang diungkapkan oleh Virna selaku mahasiswa prodi Hukum Keluarga semester 4, “Virna mahasiwa Hk semester 4 ”Kalau aku boleh jujur, rumahku di Jombang ini deket hutan, susah sinyal. Kalau mau kuliah online, aku harus cari wifi dan harus keluar rumah, karena keadaan," pungkasnya.

Dengan adanya Maklumat Mahasiswa FSH dan beberapa keluhan yang telah disampaikan, mahasiswa FSH sangat menaruh harap kepada pihak Dekanat dan jajarannya agar dapat memberikan tanggapan yang serius, serta menjalankan langkah konkret untuk memperbaiki sistem perkuliahan daring. (Ody/Yaz)

0 Komentar