MUSYAWARAH SENAT MAHASISWA (MUSEMA) 2022/2023

 

dok.  pribadi arrisalah
dok. pribadi arrisalah





Musyawarah Senat Mahasiswa (MUSEMA) dilaksanakan pada (Senin, 13/06/22) berlangsung di Aula Lantai 4 Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya. Forum Musema dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) dari Fakultas Syari’ah dan Hukum, dan perwakilan dari UKM/UKK.



Pembukaan musyawarah dibuka oleh Wakil Dekan 3 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya yakni, H. Ach. Fajruddin Fatwa, S.Ag., SH., MHI, Dip.Leadara. Beliau menyampaikan bahwasannya adanya pertemuan Musyawarah Senat Mahasiswa diselenggarakan oleh kesepakatan dari seluruh Himpunan Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum. Beliau mengucapkan terimakasih atas kinerja DEMA di tahun lalu, akan tetapi di tahun ini nyaris tidak ada prestasi yang didapatkan sebab proses pergantian dari organisasi yang belum selesai. Wakil Dekan 3 mendukung penuh serta memfasilitasi kegaiatan-kegiatan yang berjalan sesuai aturan. 

 


Selanjutnya, masuk ke dalam acara inti dibawakan oleh Ketua DEMA Fakultas Syari’ah dan Hukum yang sekaligus memimpin jalannya sidang pleno yakni, Amirul Mukminin, membacakan AD/ART Fakultas Syari’ah dan Hukum, Tata Laksana Kerja Organisasi serta pembahasan mengenai RUU Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Distrik (KOPURWADI). Peserta sidang memberikan opsi dan afirmasi sesuai dengan kesepakatan dan sidang berjalan dengan kondusif.


Setelah pembacaan AD/ART, beralihlah forum pada pemilihan Ketua SEMA yang diwakilkan oleh masing-masing perwakilan dari HMP, serta dilakukan muswayarah serta voting dalam penetapannya. Terpilihlah ketua SEMA yang baru periode (2022/2023) yakni Yusron Bawazier.

dok. pribadi Arrisalah

“Saya mengharapkan SEMA dapat menjadi sosok legislator yang mampu mengorganisir di lingkup Fakultas Syari’ah dan Hukum, karena SEMA saat ini perlu banyak pembenahan perihal SEMA,  DEMA sekarang sudah sesuai sebagai eksekutor dan nantinya ke depan ada pembagian tugas agar tidak tumpang tindih,” ucap dari Ketua DEMA Fakultas Syari’ah dan Hukum.

dok. pribadi Arrisalah


“Ini merupakan forum tertinggi, yang bisa dilaksanakan satu tahun sekali kalau dibuat sekedarnya saja tentu tidak enak harus lebih diperbaiki mengenai penataan konsep AD/ART,” kritis Muhammad Wildan salah satu peserta sidang yang kami wawancarai seusai acara.

.

“Apapun yang telah disetujui harus menjadi tanggung jawab bersama,” imbuhnya.


Demikian, banyak harapan yang muncul dari beralihnya masa kepemimpinan SEMA yang juga pembahasan Musyawarah Senat Mahasiswa (MUSEMA). Sebab, masa depan kejayaan dari Fakultas Syari’ah dan Hukum juga bergantung pada kinerja pemimpin serta manajemen organisasinya. 

(Aisyah, Mar’atus)

 

0 Komentar