Refleksi Hari Santri: Menata Ulang Kaderisasi Birokrasi Melalui Pendidikan Pesantren

Oleh: Abdur Rohman An Nakhrowi

Editor: Caca

Sumber: idntimes.com|Santri mengaji

Kaderisasi merupakan pondasi awal dalam menata masa depan bangsa. Eksistensi khidmat bangsa dan negara bergantung pada sistem kaderisasi yang dibangun pada tiap generasi

Maka, ruh dari birokrasi adalah kaderisasi. Guna menata sistem kaderisasi dibutuhkan proses pembelajaran yang jelas agar terarah dengan baik dan sistematis. Membentuk seseorang menjadi kader yang kaffah tidaklah mudah, serta membutuhkan waktu yang panjang.

Salah satu cara kaderisasi yang paling efektif adalah melalui pendidikan. Sebab, melalui pendidikan nantinya bisa mengarahkan para kadernya untuk menjadi solusi atas problematika yang ada dalam birokrasi.

Seperti halnya kita ketahui, metode pendidikan di negara kita berkembang terus dan silih berganti. Mengikuti zaman secara update untuk menghasilkan kader yang nantinya bisa diterima di masyarakat serta dapat membangun negara ini kedepannya dengan lebih baik.

Tentu akan menjadi hal yang lumrah nantinya jika sistem kaderisasi dalam birokrasi dirubah menyesuaikan kebutuhan birokrasi dan juga zamannya.

Maka, disinilah moratorium sistem pengkaderan bagi kader-kader penerus birokrasi. Hal ini sangat relevan karena Bangsa akan memasuki abad pertama yang mana nantinya dibutuhkan kader-kader penerus birokrasi yang mampu menjawab tantangan dan problematika kedepan.

Melihat ke dalam diri Bangsa Indonesia di masa sekarang, kita membutuhkan rancangan sistem kaderisasi kepemimpinan yang baik. Kader penerus bangsa yang bukan hanya unggul dalam kuantitas, tetapi juga harus unggul dalam kualitas. Supaya keduanya tercapai, maka sistem kaderisasi pemimpin bisa dimulai dari bangku pendidikan.

Pada masa kini, harusnya lembaga pendidikan lebih fleksibel, tanpa harus meninggalkan hal yang pokok. Fleksibilitas diharapkan mampu meluaskan wahana inspirasi bagi peserta didik untuk bisa menggapai impiannya setinggi-tingginya.

Karena itu, regenerasi dalam birokrasi bangsa Indonesia harus senantiasa ditumbuh suburkan. Agar tidak terjadi kekosongan kepemimpian berkualitas ditubuh birokrasi. Guna menggapai harapan tersebut dibutuhkan sinergi yang harmonis antar generasi.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan meritokrasi membuka peluang bagi banyak kader penerus, yang memiliki potensi untuk menjadi pemangku birokrasi.

Ketika kita melihat pola pendidikan pada era kontemporer. Terdapat perbedaan fundamental dalam metode pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Hal ini harus direspons cepat dan positif agar pendidikan pesantren tidak dipandang sebagai lembaga pendidikan yang enggan bertransformasi menghadapi tantangan zaman. Agar nantinya pendidikan berbasis pesantren menjadi lembaga pendidikan yang unggul. Serta menjadi rujukan yang siap bersaing secara nasional bahkan internasional.

Nantinya, pesantren diharapkan dapat menelurkan generasi penerus birokrasi yang unggul, bersih, berkualitas, serta berintegritas. Sehingga, dapat membawa perubahan bag birokrasi ke arah yang lebih baik.

Selamat Hari Santri Nasional !


0 Komentar