Rindu

Aku telah menyelami berbagai pasang netra

Namun, hanya pada sepasang netra indahmu aku tenggelam

Engkau bagai lampu temaram

memberiku pengelihatan pada malam-malam yang kelam serta suram

Mari berjalan bersamaku,

Penyejuk kalbu-ku


"Skenario tuhan itu indah...."

Demikian untaian kata yang keluar darimu

Semua yang berawal dari ketidaksengajaan

Yang berjalan menjadi kepercayaan

Dan aku berharap, kepercayaan berevolusi menjadi harapan

Yang membawa kita pada masa depan


Sungguh indah nian bunyi yang kudengar

"Janganlah marah padaku"

Sungguh lucu dirimu, rindu.

Bagaimana aku bisa marah pada insan pemilik hatiku ?


Sudah berapa lama tak kulihat batang hidung mu ?

Diriku kian merindu

Semoga kita bersama puluhan windu

Sebuah karya puisi berjudul "Rindu" oleh Yuliana Eka Putri, staff penerbitan LPM Arrisalah.

0 Komentar