Penutupan Resmi, AICIS 2023 Menolak dengan Tegas Politik Identitas

Penutupan AICIS 2023 di FTK UINSA_LPM ARRISALAH
Penutupan AICIS 2023 berlangsung di Gedung Auditorium FTK UINSA

Arrisalah— Kamis, (4/5/2023) merupakan hari terakhir pelaksanaan konferensi Internasional Studi Islam tahunan yang diadakan pada gedung auditorium Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya. Acara berlangsung meriah, serta menghadirkan Zainut Tauhid Sa'adi selaku Wakil Menteri Agama Indonesia. 

Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya juga membacakan sebuah Piagam Surabaya, yang mana menjadi sebuah hasil rumusan dari AICIS 2023 yang berisi mengenai kontekstualisasi fiqh, pengukuhan maqasid al-syariah sebagai prinsip dalam reformulasi fiqh, penegasan mengenai ruang lingkup fiqh, penafsiran ulang doktrin fiqh yang memberikan diskriminasi terhadap kelompok tertentu, dan menolak politik identitas, yang terakhir memelihara keberagaman atau menjunjung toleransi.

Konferensi kali ini merupakan amanat dari Kemenag, yang mana merupakan pembaharuan dalam bidang studi keislaman.

"Saya menyambut baik dari seluruh teman yang terlibat pada pelaksanaan AICIS termasuk mahasiswa dan keren. Hasil dari konferensi akan dibagikan pada segala lapisan masyarakat yang terpenting pada konferensi kali ini adalah penegasan dalam bahwasanya fiqh ini adalah produk pemahaman, yang mana berbeda dengan syariat," ucap Prof. Akhmad Muzakki, rektor UINSA.

Pun, Prof. Muzakki menjelaskan makna  syariah dan fiqh menurut Ketua Umum PBNU, Al-Mukarrom Kyai Yahya. Menurutnya syariah merupakan paradigmatic pattern tentang ajaran islam sedangkan fiqh adalah operational procedures

"Syariah merupakan basic notion of islam, dan hal ini harus dikontekstualisasikan terus menerus, karena banyak pemikiran fiqih yang ditulis pada abad pertengahan, yang mana diwarnai oleh konflik dan pertengkaran, dan datanglah perubahan yang ditandai dengan kontekstualisasi itulah yg menjadi bagian dari acara ini yang mewarnai rekontekstualisasi pada fiqh, bukan syariah" tambahnya. 

Rektor UINSA periode 2022-2026 ini juga menyampaikan betapa pentingnya arti kesetaraan, yang mana menjadi topik yang sangat penting yang menjadi pembahasan dalam konferensi penggagas perubahan kali ini. (Yuliana, Elly)

Editor: Merina

0 Komentar