Mahasiswa Asli Daerah Layangkan Kritik Penempatan KKN, Sebut Kurang Efektif

Mahasiswa Asli Daerah Layangkan Kritik Penempatan KKN, Sebut Kurang Efektif
Ilustrasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata | Sumber: edukasipers.org

Arrisalah— Belakangan ini muncul beberapa kritikan mengenai Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2023 yang dilontarkan oleh beberapa mahasiswa, terkhusus mahasiswa penduduk asli yang daerahnya dijadikan tempat KKN reguler yakni di Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Lumajang.

Daerah yang lebih disorot yakni Kabupaten Nganjuk dengan beberapa kecamatan seperti Baron, Patianrowo, dan Nggrogot. Dalam beberapa ungkapan mahasiswa asli Nganjuk menyebut bahwa desa-desa yang ada di kecamatan tersebut telah maju. Terlebih program KKN yang ditetapkan untuk desa di daerah tersebut yakni stunting (kekurangan gizi).

"Minimnya lokasi penempatan dan banyaknya peserta yang harus dikerahkan,"

"Ngga cocok sama sekali," ungkap salah satu mahasiswa UINSA penduduk asli Nganjuk.

"Menurut ku sih ngga terlalu efektif," tambah mahasiswa lain yang asli daerah tersebut.

Pada Rabu, (12/7) Kepala LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat), Dr. H. Achmad Zaini, MA, memberikan tanggapannya, "Kami menentukan itu tidak sembarangan, karena basisnya adalah data, makanya saya bilang mungkin mahasiswa itu tidak memahami terkait dengan stunting,"

"Mungkin hanya melihat secara sekilas, oh ini sudah maju untuk apa, tapi kan dibalik yang dilihat banyak anak yang bermasalah. Nah, itu data yang diambil dari data yang diberikan oleh BKKBN Jawa Timur maupun dari Bappeda yang ada di kabupaten," imbuh Achmad Zaini.

Meskipun demikian mahasiswa penduduk asli juga menyayangkan mengapa program ini tidak diberikan untuk daerah yang lebih sulit mendapat akses dari kota daripada beberapa daerah yang disebut telah lebih maju. Kepala LPPM UINSA pun menyebut, bahwa penempatan mahasiswa untuk KKN ditentukan oleh pemerintah daerah guna pemerataan sebab dari universitas lain juga turun untuk melaksanakan KKN. Sesuai dengan penuturannya pula bahwa kampus memang tidak dapat mengcover daerah tersebut secara keseluruhan dengan program KKN karena penempatan mahasiswa tidak terpusat di satu daerah saja. (Caca)

Editor: Advy

0 Komentar