Forum Hari Pertama PBAK UINSA 2023 Diwarnai Debat Opini Antar Mahasiswa

Beredar sebuah tulisan yang menjadi awal perdebatan opini mahasiswa di media sosial_LPM Arrisalah
Beredar sebuah tulisan di sosial media WhatsApp yang banyak direpost oleh mahasiswa serta menjadi awal perdebatan opini. |Sumber: Unggahan akun Fadil, mahasiswa HTN 2022

Arrisalah— Terlaksananya Pembukaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) pada Senin, (14/8) yang sempat tidak kondusif di awal acara hingga ishoma pertama, kini masih menuai pergulatan adu opini di sosial media antar mahasiswa UINSA.

Adanya pro dan kontra terkait sikap mahasiswa baru maupun panitia dikarenakan pada hari pertama PBAK mahasiswa menyorakkan yel-yel UKT mahal hingga sebut teknis PBAK dan birokrasi UINSA rusak. 

Beberapa mahasiswa baru mempertanyakan terkait apakah terdapat intervensi panitia PBAK terhadap mahasiswa baru untuk membuat kegaduhan baik berupa yel-yel hingga spanduk. 

Dayat, selaku Ketua Panitia PBAK dari Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) mengaku bahwa, "Inisiatornya itu dari DEMA-U dan SEMA-U soal pembentangan spanduk protes, setelah itu disusul sama fakultas lainnya juga," ungkapnya sekaligus ia menuturkan hal tersebut merupakan hasil dari konsolidasi antara SEMA DEMA-U dengan SEMA DEMA-F.

"Banyak juga lonjakan UKT dan benar transparansi tata kelola UINSA tidak terlihat, tidak seperti universitas lain. Aku pro terhadap itu, tetapi kontra ku kenapa hal itu diutarakan di hari pertama PBAK sehingga para Maba berpikir yang buruk dan itu ngga pantas sih sebenarnya," ucap salah satu mahasiswi baru berinisial I prodi Hukum Keluarga Islam. Dalam penuturannya, ia menyebut bahwa teman-temannya pun kaget dengan aksi di hari pertama PBAK.

Di sisi yang lain, tidak sedikit pula mahasiswa yang pro terhadap aksi di hari pertama PBAK. Mereka menyebut PBAK merupakan ajang terbaik untuk berekspresi secara langsung di depan jajaran pimpinan kampus.  

"Kalian yang berpendapat demo tidak penting, silakan memikirkan cita-cita konstitusi adalah mencerdaskan kehidupan bangsa bukan malah menjadikan kampus sebagai ladang bisnis dan mempersulit mahasiswa dengan UKT..." tulis salah satu mahasiswa di prodi Hukum Tata Negara yang sekaligus menjadi panitia PBAK di sosial medianya. 

Pun ada yang menyebut, "Iya ini diusahakan dengan baik biar imbasnya nanti bisa kalian rasakan semua, rek. Ketika UKT bisa banding," ucap S selaku panitia PBAK yang setuju akan desakan kepada rektor melalui aksi di hari pertama.

Reporter: Tim Liputan PBAK LPM Arrisalah

Editor: Caca

0 Komentar