Pantau Hilal oleh HMP Ilmu Falak, Ramadhan Jatuh Pada 12 Maret 2024

 

Kegiatan Rukyah Hilal HMP Ilmu Falak | Foto: Dokumentasi Arrisalah 

Arrisalah— Minggu (10/3/24) bertempat di OASA Lt. 10 Rooftop Twin tower B berlangsung kegiatan Rukyatul Hilal oleh Himaprodi Ilmu Falak. Ketua Himaprodi Ilmu Falak, Khairul Anam menjelaskan terjadi peningkatan jumlah peserta yang menyaksikan langsung kegiatan rukyatul hilal dari tahun sebelumnya, meskipun bertepatan dengan hari libur dan tanggal merah. 

Dalam wawancara tersebut dia menjelaskan persiapan Himaprodi Ilmu Falak dan tim rukyatul hilal dimulai sejak pukul 11 siang dari mempersiapkan 4 teleskop non robotik, 1 teleskop robotik, dan 2 teodolit hingga penginstalan aplikasi. Acara ini sukses dihadiri oleh 250 peserta mahasiswa UINSA sendiri dan juga peserta dari luar. Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Wakil Dekan I serta Sekprodi Ilmu Falak. 

Khairul Anam menyebut, kegiatan rukyatul hilal sudah dilakukan dan menjadi program rutinan sejak berdirinya prodi Ilmu Falak di Fakultas Syariah dan Hukum pada tahun 2015. Akan tetapi dulu hanya dilakukan di jendela lantai 9. Kemudian baru pada tahun 2021 OASA diresmikan dan dilakukanlah kegiatan rukyatul hilal di Roortop sampai saat ini. 

Adanya pegeseran setelah terjadinya konjungsi (bulan dan matahari berada dalam 1 garis yang lurus) menimbulkan cahaya tipis yang disebut hilal. Pada pukul 16.02 WIB hanya ada sedikit pergerakan yakni 0° 27' dan ½° di atas ufuk yang jika dirukyat menyebabkan hilal mustahil dapat terlihat. Hal ini juga karena pengaruh atmosfer dan cahaya senja. Maka jika dilihat dari standarisasi hilal dengan kriteria MABIMS ketinggian 3° serta elongasi 6,4° maka hilal belum dinyatakan terlihat.

Agil selaku pemateri pada kegiatan hari ini menjelaskan jika selalu ada perbedaan penetapan awal bulan oleh beberapa ormas dikarenakan berbeda cara atau metode yang digunakan. Akan tetapi pemerintah berperan dalam merangkul ormas tersebut untuk menetapkan awal Ramadhan. Pemerintah menjadi fasilitator untuk mengumpulkan data dari ormas tersebut untuk kemudian dibahas dalam sidang isbath melalui 3 tahapan. Pertama, pemaparan data hisab oleh berbagai ormas. Kedua, sidang tertutup setelah pemaparan data. Dan Ketiga pimpinan sidang memutuskan dan disampaikannya hasil tersebut oleh kementerian agama.

Acara ini mendapat antusias dari beberapa mahasiswa, diantaranya dua mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab, yakni Alky dan Adib "sangat menarik sekali, karena acara ini sangat mengedukasi khususnya mahasiswa yg berada di UINSA, bisa menjadi terbuka wawasannya tentang penetapan awal bulan Ramadhan ini apalagi adanya perbedaan pendapat ormas." Ucap Alky. Selain itu pengalaman rukyatul hilal ini menjadi pengalaman pertama bagi Adib, "Merupakan pengalaman pertama saya dan selama ini saya hanya melihat pelaksanaan Rukyatul hilal itu dari TV, tidak pernah saya mengikuti acara ini secara langsung dan ini merupakan suatu hal yang menarik, apalagi tadi di paparkan bagaimana teknis Rukyatul hilal itu yang membuat saya semakin tertarik".(Ella, Najma)


Editor: Elly

1 Komentar