Aliansi SEMARAK Adakan Konsolidasi Aksi May Day di UINSA

Konsolidasi Pra Aksi May Day | Foto: Dokumentasi Arrisalah 

Arrisalah—Senin, 29/04/24 Pukul 16.30 Sore hari, di depan Gedung Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dilakukan konsolidasi aksi May Day (Hari Buruh) yang dihadiri oleh Perwakilan SEMA-DEMA FSH, FISIP, Tarbiyah, Ushuluddin, Fahum, juga dari FNKSDA (Front Nahdliyin Kedaulatan Sumber Daya Alam).

Konsolidasi yang dipelopori oleh SEMARAK (Serikat Mahasiswa UINSA Bergerak) ini dimoderatori oleh RH, perwakilan Departemen Advokasi, Kajian, dan Propaganda DEMA FSH. Kegiatan tersebut membahas tentang teknis aksi, tuntutan, dan serangkaian kegiatan aksi yang akan dilakukan pada hari Rabu 1 Mei 2024 di depan Gedung Grahadi Surabaya.

"SEMARAK ini gerakan mahasiswa UINSA untuk aksi May Day pada tanggal 1 Mei, sedangkan nama gerakan Surabaya pada aksi May Day Tahun ini adalah Bara Api (Barisan Rakyat Anti Penindasan). Nama Bara Api sendiri adalah hasil dari kesepakatan bersama antara para mahasiswa, yang waktu itu bertempat di Universitas Airlangga," kata RH.

RH mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperjuangkan hak-hak buruh agar para buruh dapat ditempatkan dengan selayaknya. Selain itu RH juga menekankan tentang masalah biaya pendidikan yang cenderung memihak kaum ekonomi menengah atas. 

"Kita tidak akan pernah pasrah terhadap segala penindasan melalui kebijakan yg dikeluarkan oleh pemerintah seperti halnya UU Omnibus Law yg memang sangat kontroversial atas pengesahannya," ujar RH.

Balgis Bachmisd, Sekjen Dema FDK, sekaligus perwakilan dari FNKSDA, mengatakan bahwa aksi ini berbeda dari aksi sebelumnya, dimana pada aksi kali ini bukan hanya mengenai May Day, tapi juga memperingati Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional). Semua elemen pada aksi nanti akan memposisikan diri mereka sebagai buruh dan memperjuangkan keadilan para buruh serta kasus-kasus buruh yang lain, seperti petani Pakel.

"Harapannya adalah agar teman-teman punya semangat untuk aksi di jalanan. Gerakan jalanan ini perlu, karena perlawanan seperti ini adalah jalan yang harus ditempuh untuk menolak segala bentuk penindasan yang ada," lanjut Balgis. (Alfian)

Editor: Elly

0 Komentar