Doc. Arrisalah
Telah terjadi aksi demonstrasi di gedung Rektorat
UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, (02/05). Hal ini terjadi lagi-lagi dipicu lantaran beberapa oknum mahasiswa
yang tergabung dalam Front Mahasiswa UINSA ingin menggugat terkait ketidak
puasan dengan kenaikan UKT.
Dalam demontrasi tersebut mereka menuntut 4 hal di antaranya,
Waktu Banding UKT 2 Minggu Sebelum Pembayaran (Ada info banding UKT), Sistem Verifikasi
UKT (Tidak tepat sasaran ditambah pengembalian sistem yang dulu), Fasilitas
atau Sarana Prasarana, dan Penurunan UKT.
Dalam verifikasinya, Hety selaku Kepala Bagian
Keuangan dan Akuntansi Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (Kabag
AUPK) menyampaikan terkait kenaikan UKT disebabkan pembiyaan tersebut saling
menopang sesuai kondisi ekonomi masing-masing mahasiswa. Terkait dengan sistem online
mengenai penentuan UKT yang digunakan mengikuti sistem yang berlaku saat ini.
"Memang sekarang era digital, kan kalau
kembali ke sistem manual berarti kita tidak siap dengan revolusi 4.0,” pungkas
Hety.
Doc. Arrisalah (Terlihat massa demo sedang melakukan orasi sebelum memasuki gedung Rektorat)
Antusiasme mereka yang ingin menciptakan kepastian ini, belum membuahkan hasil. Front Mahasiswa UINSA yang menggandeng mahasiswa
seluruh fakultas dianggap terlalu apatis, hal ini diungkapkan oleh Hety, pasalnya rektor UINSA tidak dapat menemui massa demonstran karena sedang menghadiri
undangan kerja sama di Malaysia.
“Kita kaget tahunya itu pas ada acara pembekalan
karir untuk wisudawan-wisudawati, tiba-tiba di bawah ada kerusuhan,"
lanjut Hety.
Hasil wawancara eksklusif crew Arrisalah
bersama Hety, ia mengatakan pihak Front Mahasiswa UINSA tidak mengirim surat,
namun tidak diketahui dengan jelas apakah surat tersebut ada di ruang rektor
atau belum dikirim. (Fm/Vr)
0 Komentar