(Doc. Istimewa)
Ribuan
massa yang tergabung dalam Aliansi Kekuatan Sipil menggelar aksi di DPRD JATIM (26/9)
pukul 13.00 WIB. Bagi kalangan mahasiswa, mereka berkumpul di kampus
masing-masing untuk menggerakkan massa aksinya. Aksi yang dinamai
#SurabayaMenggugat terebut menjadi trending di media sosial, khususnya
di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Para demonstran menuntut pernyataan sikap
DPR RI terhadap munculnya beberapa rancangan undang-undang pada Sidang Paripurna.
Massa
aksi juga sempat mendesak pihak keamanan yang berasal dari kepolisian untuk
membukakan gerbang DPRD JATIM. Desakan tersebut dilakukan karena pada awalnya
keinginan mereka untuk bertemu langsung dengan Ketua DPRD JATIM tidak
terpenuhi.
Tepat
pukul 15.50 WIB, Ketua DPRD JATIM sementara yakni Kusnadi, menemui massa aksi
#SurabayaMenggugat bersama beberapa mahasiswa. Sebelumnya, ia sempat menyapa
demonstran bersama Wakil Ketua DPRD JATIM, Sahat Tua Simanjuntak dengan
melakukan penandatanganan pernyataan sikap mereka. Namun, kembali memasuki
kantor DPRD JATIM karena massa menuntut adanya materai guna legalitas yang
semestinya.
Setelah
ditandatangani dan dibacakan, Faiz mahasiswa Teknik Mesin ITS selaku perwakilan
mahasiswa, menyampaikan kegelisahannya apabila pernyataan sikap terhadap
tuntutan tersebut tidak disampaikan ke DPR RI. Memberkuat argument Faiz, salah
satu massa aksi mengatakan, “Saya minta tolong kepada bapak, agar tidak memberi
jawaban ‘menerima’. Hal ini karena, jawaban ‘menerima’ merupakan jawaban
politik. Kami tidak ingin nantinya surat pernyataan ini hanya akan disimpan di
laci,” Ujarnya.
“Kamu
menyampaikan sikap, bahwa hal ini akan kami teruskan. Kami berharap, kita
bersama-sama menjaga JATIM menjadi tempat yang nyaman,” harap Kusnadi. Menyepakati
terkait hal tersebut, massa aksi memberi waktu 24 kali 5 atau sama dengan 5
hari untuk DPRD JATIM menyampaikan surat pernyataan tersebut. Sekitar pukul
16.30 WIB, massa aksi membubarkan barisan setelah DPRD masuk pasca keluar dan
membacakan penyikapan mereka terkait tuntutan yang diajukan.
Banyak
hal yang menarik dari aksi kali ini. Di sela-sela orasi demonstrasi #SurabayaMenggugat,
muncul aksi lain dari beberapa kelompok yang justru melakukan hal yang lain
daripada hanya sekedar berorasi dan menyuarakan aspirasi. Beberapa volunteer
dan mahasiswa juga turut memungut sampah yang tersebar di lokasi. Hal ini bukan
dilakukan tanpa sebab, melainkan keinginan mereka agar aksi demonstrasi dapat
tetap berjalan secara kondusif dan terhindar dari penumpukan sampah. Begitu pula
saat adzan berkumandang, sejumlah massa demonstrasi juga menyempatkan untuk
melakukan ibada di masjid yang berada di sebrang gedung DPRD JATIM. (Fal,
Fat, Lex, Vio)
Penulis: Naufal, Fatma, Alex, Alviona
Editor: Tiyaz
0 Komentar