Senin (16/9) kru Arrisalah melakukan follow up terkait sejak ambruknya ‘topi-topi’ (4/9). Kru Arrisalah mendatangi lokasi kejadian yang ketika itu sedang ada tiga tukang, salah satunya Roni,
“Ini belum diperbaiki, mbak. Cuma dilakukan pembongkaran. Karena bahan untuk perbaikan juga belum datang,” ujar Roni sambil membongkar kerangka topi-topi.
Ade Taufiqurrahman selaku Kepala Sub Bagian Rumah Tangga mengiyakan terkait pembongkaran tersebut, “Ya harus dibongkar. Kita punya tim teknik, mereka yang meminta dilakukan pembongkaran dahulu. Takutnya akan roboh lagi jika tidak seperti itu,” tuturnya.
Terkait ganti rugi untuk para korban, pihak rektorat berusaha secepat mungkin untuk menyelesaikan semuanya, terutama dalam pengumpulan data kendaraan para korban.
Pasalnya, uang untuk ganti rugi telah dicairkan. Namun, belum semua korban menyerahkan kuitansi perbaikan motor kepada pihak rektorat.
“Data korban sudah terkumpul. Tapi ya karena saya ada perjalanan dinas jadi beberapa ada yang tertunda untuk penggantian,” kata Ade.
“Kita ganti rugi utuh. Saya juga menawarkan, misal ada tambahan kerusakan, ini tadi ada yang minta helmnya diganti. Kami akan ganti,” lanjutnya.
Sejauh ini, data yang telah Ade catat sudah 15 orang yang menerima ganti rugi. Ade menghimbau agar para korban segera menyetorkan kuitansi perbaikan motor kepada pihak rektorat.
“Kasihan jika tidak segera diganti, soalnya rata-rata mahasiswa baru dan ada juga yang motor pinjaman,” pungkas Ade.
(Fat)
0 Komentar