Oleh:
DanDinDun
Pengenalan
Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) menjadi ajang perkenalan
mahasiswa baru terhadap lingkungan dan siatuasi belajar kampus. Semangat
mahasiswa baru dalam mengikuti PBAK menjadi moment yang sangat tepat untuk
memperpenalkan semuat Ormawa-ormawa kampus dan seminar kepemudaan supaya spirit
belajar mahasiswa baru dapat bertambah menggebu-gebu, juga satu hal lagi yang
sangat urgent untuk disampaikan kepada seluruh mahasiswa baru sewaktu PBAK
yakni tentang Kode Etik Mahasiswa.
Kode Etik sendiri merupakan
seperangkat norma/peraturan yang mengatur sikap, perkataan,perbuatan,
penampilan dan busana mahasiswa, selama ia menjadi mahasiswa aktif di suatu
perguruan tinggi. Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi sebagai dasar, arah
dan pedoman bagi mahasiswa dalam rangka menjadikan kampus Mengingat kampus
merupakan pusat kegiatan utama mahasiswa yakni tempat untuk menimba ilmu
pengetahuan, wawasan serta pengalaman.
Oleh karenanya kode etik mahasiswa
sangat diperlukan oleh kehidupan sehari-hari di kampus walaupun pembelajaran
saat ini secara online tapi tetap saja pengenalan KEM sangat penting untuk
disampaikan kepada semua mahasiswa baru sewaktu PBAK supaya teman-teman
mahasiwa baru mempunyai bekal kedisiplinan sebelum memulai kelas kuliah
virtual.
Namun
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di kampus UIN Sunan Ampel
Surabaya yang diselengarakan selama dua hari tepatnya dimulai pada hari kamis
tanggal 1 september sampai hari jum’at 2 september 2021. Dimana dalam rowndon
acara pbak 2021 ini tidak ada pengenalan Kode Etik Mahasiswa yang begitu urgen
untuk disampaikan kepada semua mahasiwa baru.
Selama
dua hari tersebut, baik hari pertama maupun hari kedua hanya berisi seminar dan
pengenalan ormawa-ormawa kampus semisal SEMA, DEMA, UKK, UKM, HMP dan UKM.
Padahal pengenalan Kode Etik Mahasiswa itu sangat dibutuhkan oleh mahasiswa
baru sebab mereka masih belum tahu mengenai apa saja yg harus dilakukan dan apa
saja pantangannya secara umum selama kuliah di kampus uin sunan ampel Surabaya.
Jika ditarik benang merah dari beberapa ulasan di atas dapat diambil pemahaman bahwa PBAK tahun 2021 ini, hanya sekedar formalitas dan serimonial belaka, serta pihak rektorat tidak serius dalam menyelenggarakannya karena tidak ada pengenalan kode etik mahasiswa (KEM), dan pada hari keduanya bertepatan pada hari jum'at yang seharusnya hari jum’at tersebut adalah hari tenang bagi ummat muslim apalagi notabene UINSA berbasis agamis, sebab bertepatan dengan ibadah sholat jumat.
Seharusnya pihak rektorat memaksimalkan PBAK 2021 dengan
seefesien mungkin mulai dari waktu pelaksanaan, konsep dan substansinya, supaya
para mahasiswa baru bisa merasakan efesiensi dari adanya PBAK.
0 Komentar