Puskolegis Goes to Lembaga Negara: Praktik Memahami Hukum di Mahkamah Konstitusi hingga Komisi Yudisial

 

Kunjungan Mahasiswa UINSA ke Komisi Yudisial | Foto: Dokumentasi Puskolegis

Pusat Studi Konstitusi dan Legislasi (Puskolegis) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) mengadakan kunjungan ke dua lembaga negara pada Senin (23/09/24). Kegiatan Puskolegis Goes to Lembaga Negara yang diinisiasi oleh Puskolegis ini diikuti oleh 10 dosen, 3 tenaga kependidikan dan 39 mahasiswa FSH dari mahasiswa sarjana hingga mahasiswa magister. 

Rombongan memulai keberangkatan dari Surabaya pada hari Minggu (22/09/24) pada pukul 13.00 WIB dan sampai di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Senin (23/09/24) pukul 02.30 WIB.

Lembaga negara pertama yang dikunjungi adalah Mahkamah Konstitusi. Mahasiswa diajak mendengarkan langsung penjelasan materi tentang The living Constitution oleh Pak Ghofar selaku asisten ahli Hakim Konstitusi Daniel Yusmic P. Foekh.

Disana mahasiswa juga berkesempatan room tour ke perpustakaan dan ruang sejarah Konstitusi dan juga menyaksikan sidang oleh MK tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba), namun Pemerintah dalam persidangan memohon penundaan sidang karena belum siap dengan keterangan yang akan disampaikan dalam persidangan. Meskipun sidang tidak terlaksana lantaran ada penundaan. 

Tak berhenti sampai disitu, kunjungan berlanjut ke Komisi Yudisial. Di sana mahasiswa juga berkesempatan mendengarkan kuliah umum dengan pemaparan langsung beserta quiz oleh Bapak Jumain, S.E., Bapak Nurwato, S.H., M.H dan beberapa staf lainnya tentang kewenangan Komisi Yudisial dan Perbuatan Merendahkan Kehormatan Hakim (PMKH). 

Pak Bagus, selaku dosen dan peneliti pada Puskolegis menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman pada mahasiswa dalam memahami praktik, bukan hanya teori "Puskolegis Goes to Lembaga negara ini kan education learning by doing dan experience show learning, jadi tujuannya untuk memberikan pengalaman secara langsung di lembaga negara. 

Beliau menerangkan ada banyak lembaga negara yang rencana hendak dikunjungi, tetapi dengan pertimbangan keefektifan dalam memahami praktik pembelajaran maka dibatasi hanya dua lembaga negara saja. Pertimbangan lain juga agar kegiatan ini tidak membosankan maka ada beberapa wisata yang dikunjungi seperti Kota Tua Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Pusat oleh-oleh Purwakarta. 

Sempat ada kejadian tak terduga mulai dari penjambretan handphone salah satu mahasiswa dan pencurian Ipad serta sejumlah uang dan kamera. Pak bagus cukup menyesali dan menyayangkan kejadian demikian, beliau juga menuntut pihak travel yang kurang memperhatikan keamanan.  

"Kejadian itu menjadi pelajaran berharga buat kita untuk lebih berhati-hati dan waspada," tambahnya. 

Pak Bagus berharap melalui kegiatan ini bisa menjadi wadah mengeksplorasi lembaga negara karena mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum punya potensi untuk bekerja di lembaga negara. Beliau juga menambahkan semoga kegiatan seperti ini bisa terus berkelanjutan.

Mita, mahasiswi prodi HKI yang juga membantu mengkoordinir kegiatan ini menyampaikan antusiasme dan kesan positif terhadap hakim yang membuka wawasan bagaimana independensi dan profesionalisme dua lembaga negara (MK dan KY).

Selain itu, kunjungan ke TMII menurut Mita dapat menambah wawasan budaya, khususnya dalam melihat keragaman Indonesia yang harmonis sekaligus membangun keakraban antar mahasiswa dan para dosen 

"Dengan adanya dukungan penuh dari bapak dan ibu dosen, kegiatan ini semakin memperkuat semangat kami untuk mendalami kajian hukum secara akademis maupun praktis. Kami berharap, kunjungan ini bisa menjadi jembatan bagi mahasiswa Fakultas Syariah dalam memahami dinamika hukum di Indonesia secara langsung dan kontekstual" ujar Mita.(Elly)


Editor: Alfian


0 Komentar