Sumber: Freepik.com |
adalah yang bersakit-sakit menggenggam rela
agar garis hidup tak bercerai
mencela diriku
Dan langit,
adalah saksi bisu
kala belati cintamu menusuk relung
menyayat nadiku
Dan cinta,
adalah pelabuhan terindahku
setelah sapamu
memeluk senjaku
Dan harap,
adalah yang tak pernah jemu,
mendengar derasnya pintaku
memohon takdir temu
Dan dirimu,
adalah sebuah doa
menjawab setiap mengapa, dan untuk apa
hidupku
Sebuah puisi berjudul "Dan aku" oleh Alfian Muslim, mahasiswa semester 5 prodi perbandingan mazhab FSH UINSA
0 Komentar