(SE KEMENAG RI DIRJEN
PENDIS:
Pengurangan UKT/SPP
PTKIN Akibat Pandemi Covid-19)
Surat Edaran (SE) Nomor 413 Tahun 2020 telah dikeluarkan pihak
kampus UIN Sunan Ampel Surabaya. Surat edaran tersebut memberitahukan bahwa
kuliah diliburkan sampai akhir semester, hal ini berdampak pada banyak hal,
seperti nasib organisasi-organisasi yang akan atau sudah melakukan kegiatan,
juga bagi para mahasiswa khususnya terkait kuliah dengan sistem daring yang
dirasa kurang efektif.
Kru Arrisalah mencoba menggali informasi dan mewawancarai Abdullah
Rofik Masud selaku Kepala Bagian Akademik tentang progress kampus ke depan
untuk mengakomodir mahasiswa dengan keadaan seperti ini dan menyampaikan
kendala-kendala mahasiswa selama kuliah daring, “Jika memang ada kondisi
mahasiswa yang daerahnya lemah sinyal, diharapkan mengkomunikasikan dengan
dosennya,” pungkasnya. Hal tersebut dikarenakan kondisi tiap-tiap mahasiswa
berbeda, sehingga pihak dosen pengampu mata kuliah harus membuat kesepakatan
dengan mahasiswanya tentang bagaimana bentuk perkuliahan yang disepakati.
(Baca juga: http://www.arrisalahpers.com/2020/03/kuliah-online-tidak-efektif-dema.html)
(Baca juga: http://www.arrisalahpers.com/2020/03/kuliah-online-tidak-efektif-dema.html)
Tidak hanya mengatur kegiatan belajar mengajar dengan sistem
daring, kampus juga memberi diskon pada pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) di
semester depan sebagai bentuk kompensasi atas pemakaian internet mahasiswa
dalam melakukan perkuliahan. Kebijakan tersebut menindak lanjuti SE dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang akan siap sebelum bulan Juni. Masalah
pemotongan UKT belum diketahui menggunakan metode seperti apa dan berapa jumlahnya,
karena hal ini merupakan kebijakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
(PTKIN) dengan melihat kondisi PTKIN masing-masing.
Abdullah Rofik menyatakan, “Kita juga masih menunggu edaran dari
rektor untuk eksekusinya. Jika wabah ini selesai sebelum Ramadhan, kampus belum
memikirkan apakah nanti akan kuliah seperti dahulu atau tidak, karena untuk
saat ini kami masih berpegangan pada SE Nomor 413 dan mengatasi dosen yang
hanya memberi tugas saja yang tentu kurang maksimal. Dosen memiliki caranya masing-masing
dalam memberikan atau menyampaikan materi, karena kekreatifan dosen
berbeda-beda dalam pengajarannya. Setiap mahasiswa diberi hak untuk menilai
dosen pengajarnya dan pesan dari bapak, mohon teman-teman bersabar, karena
kondisi seperti ini sama sekali tidak kita inginkan. Mari kita sama-sama berdoa
semoga Allah segera angkat wabah ini dan aktivitas bisa kembali normal,”
lanjutnya. (Gok)
0 Komentar