Pertanyakan Tindak Lanjut Masalah UKT, PAM Geruduk Warek III




Arrisalah Newsroom- Masalah mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sempat meresahkan sejumlah mahasiswa baru beberapa waktu lalu belum juga mendapat titik terang dari pihak rektorat. Payung Advokasi Mahasiswa (PAM), pada Hari Kamis (8/11) langsung menemui Wakil Rektor III di kantornya.

Sebagaimana diketahui, akibat kebijakan penetapan UKT yang dinilai terlampau mahal tersebut, beberapa Calon Mahasiswa Baru angkatan 2018 yang diterima di UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) harus mengundurkan diri karena menilai UKT tersebut terlalu mahal dan tidak sesuai dengan kondisi ekonomi mereka. Selain itu, buntut dari kebijakan tersebut adalah terjadinya aksi demonstrasi oleh ratusan Mahasiswa Baru tepat setelah penutupan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) September silam.

PAM, yang juga merupakan salah satu Badan Otonom (Banom) dibawah DEMA FSH mencoba mengusut permasalahan yang banyak dikeluhkan mahasiswa tersebut. Upaya tersebut direspon oleh pihak Warek III dengan mengadakan audiensi di gedung rektorat. Dalam audiensi tersebut terdapat 2 tuntutan yang disampaikan oleh PAM, yakni masalah tindak lanjut kebijakan kenaikan UKT dan fasilitas yang kurang memadai.

“Kami hanya ingin mengetahui tindak lanjut dari pihak rektorat mengenai janji penurunan UKT” ujar Asyroful Anam, ketua PAM. Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa audiensi ini dimaksudkan untuk mengusut tuntas kebijakan yang dinilai memberatkan sebagian mahasiswa tersebut. “alasan kami mengadakan upaya ini adalah karena UKT UINSA tergolong mahal, bahkan menempati 5 besar UKT termahal PTKIN se-Indonesia. Proses penurunan UKT akan kami usut sampai benar-benar turun. Namun untuk jalur mandiri sudah dipertimbangkan dan belum bisa diturunkan karena sudah ada persetujuan dibawah materai sebelumnya.” Ujar pria yang akrab disapa Marco tersebut.

Hal senada disampaikan oleh Faturrozzy, “penerapan UKT yang terlampau tinggi dan belum ada kejelasan mengenai kebijakan tersebut banyak meresahkan mahasiswa. Kemudian dalam aksi selepas PBAK, pihak rektorat mengiyakan upaya pennurunan UKT tersebut. disini kami mendesak untuk segera dikeluarkannya regulasi tersebut, dan semoga saja semester depan UKT sudah bisa turun” ujar sekretaris PAM tersebut.

Ali Maksum, selaku Warek III yang menemui perwakilan PAM menyampaikan akan mengupayakan aspirasi mahasiswa untuk menurunkan UKT jalur regular dan semuanya masih dalam proses. Lebih lanjut, beliau akan mendiskusikan dengan Warek II dan Rektor untuk membicarakan masalah penurunan UKT tersebut.

“akan kami usahakan semaksimal mungkin upaya penurunan UKT tersebut, kecuali untuk jalur mandiri karena sebelumnya sudah ada kesepakatan mengenai hal ini. UKT jalur regular bisa diupayakan untuk turun asalkan berkas-berkasnya lengkap. Namun semua masih butuh proses, tidak bisa langsung turun otomatis. InsyaAllah akan diturunkan” ujarnya.

PAM dalam hal ini juga berjanji akan mengawal terus upaya penurunan UKT tersebut. “Setelah audiensi ini akan ada audiensi lanjutan guna menanyakan sampai mana kesiapan dan kesungguhan pihak birokrasi kampus dalam janjinya menurunkan UKT. Jika tidak juga mendapat kejelasan dan respon positif, maka akan ada aksi demonstrasi mahasiswa lagi” ujar ketua PAM. (ody)

2 Komentar

  1. Saya saranin ganti ke domain tld supaya cepet terindex google dan nama arisallah bisa terkenal ke luar

    BalasHapus
  2. Saya saranin ganti ke domain tld supaya cepet terindex google dan nama arisallah bisa terkenal ke luar

    BalasHapus